Buat travellers yang uda pernah ke
Malang pasti uda mampir ke tempat ini kalo ke Kota Malang. Tempat ini lumayan
jauh jaraknya dari Kota Malang, tapi selalu ramai pengunjung. Tempat ini jadi
suatu kewajiban kalo lagi travelling ke Malang, karena udaranya yang khas
Malang dan suasananya yang tenang jauh dari keramaian Kota Malang. Tempat ini
namanya Payung, terletak di kawasan Kota Batu. Payung terdiri dari 3 bagian
ker, Payung 1 adalah yang paling rendah dan suhunya juga masih tidak terlalu
jauh dari suhu normal (37derajat). Payung 2 lebih tinggi daripada Payung 1, dan
udaranya pun lebih rendah. Nah Payung 3 inilah yang paling tinggi dan paling
dingin diantara lainnya. Payung adalah jalanan gunung yang di pinggirnya
terdapat warung-warung makan. Warung-warung ini menyediakan berbagai makanan
dan minuman hangat. Buka dari sore hingga dini hari (pukul 03.00) karena ada
saja yang datang untuk mampir.
Kenapa namanya Payung? Sejarahnya
adalah Payung dimulai pada tahun 1970, beberapa orang menjual jagung dari pagi
sampai sore. Saat itu belum ada kios dan warung-warung seperti sekarang. Lalu
pada tahun 1981, ada beberapa penjual yang memiliki kios sementara pedagang
yang lain menggunakan tenda. Kemudian pada tahun 1981, di Payung 3 terdapat 3
tenda dan 2 tenda di Payung 2. Nah dari inilah adanya pembagian daerah di
wilayah Payung (Payung 1,2 dan 3). Penjual-penjualnya sebagian besar berasal
dari Desa Pandansari (Kecamatan Pujon), Songgoriti, Kecamatan Songgokerto,
Kecamatan Batu, Punten, dan Kecamatan Bumiaji.
Jika di Kota Bogor kita mengenal Puncak, maka di Kota Malang kita mengenal Payung. Suasana yang sama seperti di Puncak dan udara yang lebih dingin adalah kelebihan tempat ini. Payung tidak buka pada pagi atau siang hari karena, pada malam hari dari payung kita dapat melihat lampu-lampu yang ada di bawah (Kota Batu). Walaupun semakin malam semakin dingin, ternyata justru pada malam hari lah pengunjung yang datang lebih banyak. Hal ini karena suasana yang tenang dan udara yang dingin namun sejuk dapat dinikmati di malam hari. Ingin tahu udara sejuknya seperti apa? Monggo datang ke daerah Payung, yang kira-kira hanya berdurasi 30 menit dari Kota Batu.
Jika di Kota Bogor kita mengenal Puncak, maka di Kota Malang kita mengenal Payung. Suasana yang sama seperti di Puncak dan udara yang lebih dingin adalah kelebihan tempat ini. Payung tidak buka pada pagi atau siang hari karena, pada malam hari dari payung kita dapat melihat lampu-lampu yang ada di bawah (Kota Batu). Walaupun semakin malam semakin dingin, ternyata justru pada malam hari lah pengunjung yang datang lebih banyak. Hal ini karena suasana yang tenang dan udara yang dingin namun sejuk dapat dinikmati di malam hari. Ingin tahu udara sejuknya seperti apa? Monggo datang ke daerah Payung, yang kira-kira hanya berdurasi 30 menit dari Kota Batu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar