Kamis, 19 Juni 2014

Pesona Wisata Sejarah, Candi Singosari

Melancong ke Kabupaten Malang, seperti halnya menggali harta karun wisata yang tak ada hentinya. Banyak potensi wisata yang sangat indah, dan seringkali menjadi jujukan wisatawan domestik maupun mancanegara. Satu tempat wisata budaya sekaligus kental dengan nuansa sejarah adalah Candi Singosari (Singhasari). Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai wilayah ini dari pusat Kota Malang, Candi Singosari terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Konon katanya, Cara pembuatan candi Singhasari ini dengan sistem menumpuk batu andhesit hingga ketinggian tertentu selanjutnya diteruskan dengan mengukir dari atas baru turun ke bawah.
Text Box: Gambar 1. Pemandangan asri Candi Singosari yang dikelilingi pohon dan rerumputan hijau.Candi Singosari merupakan candi peninggalan Masa Kerajaan Singosari, yang ditemukan pada awal  abad 18 (tahun 1800-1850)oleh orang Belanda. Awalnya candi ini dsebut dengan  Candi Menara/ Candi Cungkup, yang merepresentasikan sebagai candi tertinggi di banding candi-candi di sekitarnya pada masa itu. Dibangunnya candi ini di tahun 1300an Masehi, dipercaya sebagai bentuk penghormatkan terhadap Raja Kertanegara.

Banyak artefak-artefak peninggalan kebudayaan kerajaan Singosari terdahulu yang bisa kita lihat disini. Seperti dirilis dalam situs id.m.wikipedia.org/wiki/Candi_Singhasari, bangunan candi utama dibuat dari batu andesit , menghadap ke barat, berdiri pada alas bujur sangkar berukuran 14 m × 14 m dan tinggi candi 15 m. Candi ini kaya akan ornamenukiran , arca , dan relief. Di dalam ruang utama terdapat lingga dan yoni . Terdapat pula bilik-bilik lain: di utara (dulu berisi arca Durga yang sudah hilang), timur yang dulu berisiarca Ganesha , serta sisi selatan yang berisi arca Siwa-Guru(Resi Agastya). Di komplek candi ini juga berdiri arca Prajnaparamita , dewi kebijaksanaan, yang sekarangditempatkan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta. Arca-arca lain berada di Institut Tropika Kerajaan, Leiden ,Belanda , kecuali arca Agastya. Sedangkan di luar kompleks Candi ini, namun masih sangat dekat lokasinya terdapat sepasang arca raksasa besar yang disebut D=dengan Dwarapala yang memiliki tinggi hamper 4meter, dengan postur tubuh yang gempal dan membawa gada. Kedua arca ini diduga sebagai gerbang selamat datang memasuki kompleks pusat kerasaajn Singosari.











Gambar 2 dan Gambar 3. Arca Dwarapala sebagai gerbang pusat Kerajaan Singosari
Nah, bila kamu ingin masuk ke kompleks Candi Singosari ini, tenang saja karena tempat ini dibuka untuk umum mulai pagi hingga sore hari. Cukup membayar biaya masuk seikhlasnya kepada petugas, sebagai sumbangan biaya perawatan candi. Kamu juga bisa membeli buku seputar Candi Singoasari dan bertanya-tanya langsung kepada petugas yang ada di sana terkait Candi Singosari ini. Kamu pun bisa berfoto-foto ria dengan berbagai artefak dalam kompleks Candi Singosasri ini.  Serunya lagi, kompleks candi ini biasanya akan ramai dikunjungi saat hari libur. Setiap minggunya, tak jarang komunitas belajar bahasa Inggris akan berkumpul untuk belajar praktek bahasa disana. Mungkin sekalian ketemuan sama turis cakep, hehehe. (*Laily Indah Sejati)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar