Melancong ke
Kabupaten Malang, seperti halnya menggali harta karun wisata yang tak ada
hentinya. Banyak potensi wisata yang sangat indah, dan seringkali menjadi
jujukan wisatawan domestik maupun mancanegara. Satu tempat wisata budaya
sekaligus kental dengan nuansa sejarah adalah Candi Singosari (Singhasari).
Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai wilayah ini dari pusat Kota
Malang, Candi Singosari terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari,
Kabupaten Malang. Konon katanya, Cara pembuatan candi Singhasari ini dengan
sistem menumpuk batu andhesit hingga ketinggian tertentu selanjutnya diteruskan
dengan mengukir dari atas baru turun ke bawah.
Candi Singosari merupakan candi peninggalan
Masa Kerajaan Singosari, yang ditemukan pada awal abad 18 (tahun 1800-1850)oleh orang Belanda.
Awalnya candi ini dsebut dengan Candi
Menara/ Candi Cungkup, yang merepresentasikan sebagai candi tertinggi di
banding candi-candi di sekitarnya pada masa itu. Dibangunnya candi ini di tahun
1300an Masehi, dipercaya sebagai bentuk penghormatkan terhadap Raja
Kertanegara.
Banyak
artefak-artefak peninggalan kebudayaan kerajaan Singosari terdahulu yang bisa
kita lihat disini. Seperti dirilis dalam situs id.m.wikipedia.org/wiki/Candi_Singhasari, bangunan candi utama
dibuat dari batu andesit , menghadap ke barat, berdiri pada alas bujur sangkar
berukuran 14 m × 14 m dan tinggi candi 15 m. Candi ini kaya akan ornamenukiran
, arca , dan relief. Di dalam ruang utama terdapat lingga dan yoni . Terdapat
pula bilik-bilik lain: di utara (dulu berisi arca Durga yang sudah hilang),
timur yang dulu berisiarca Ganesha , serta sisi selatan yang berisi arca
Siwa-Guru(Resi Agastya). Di komplek candi ini juga berdiri arca Prajnaparamita
, dewi kebijaksanaan, yang sekarangditempatkan di Museum Nasional Indonesia,
Jakarta. Arca-arca lain berada di Institut Tropika Kerajaan, Leiden ,Belanda ,
kecuali arca Agastya. Sedangkan di luar kompleks Candi ini, namun masih sangat
dekat lokasinya terdapat sepasang arca raksasa besar yang disebut D=dengan
Dwarapala yang memiliki tinggi hamper 4meter, dengan postur tubuh yang gempal
dan membawa gada. Kedua arca ini diduga sebagai gerbang selamat datang memasuki
kompleks pusat kerasaajn Singosari.
Gambar 2 dan Gambar 3. Arca Dwarapala
sebagai gerbang pusat Kerajaan Singosari
Nah, bila kamu
ingin masuk ke kompleks Candi Singosari ini, tenang saja karena tempat ini
dibuka untuk umum mulai pagi hingga sore hari. Cukup membayar biaya masuk
seikhlasnya kepada petugas, sebagai sumbangan biaya perawatan candi. Kamu juga
bisa membeli buku seputar Candi Singoasari dan bertanya-tanya langsung kepada
petugas yang ada di sana terkait Candi Singosari ini. Kamu pun bisa
berfoto-foto ria dengan berbagai artefak dalam kompleks Candi Singosasri
ini. Serunya lagi, kompleks candi ini
biasanya akan ramai dikunjungi saat hari libur. Setiap minggunya, tak jarang
komunitas belajar bahasa Inggris akan berkumpul untuk belajar praktek bahasa
disana. Mungkin sekalian ketemuan sama turis cakep, hehehe. (*Laily Indah Sejati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar